Kamis, 30 Mei 2013

You Belong With Me #part 5



Yuk mari :p
Gk usah banyak basa basi,, lanjuuttt

------------------------------------------------------------------------------------------

Suasana doyan lapar kali ini berisik.
Lantaran anak2 sok elit yang biasa makan di Bukan Ngesok serta anak2 yang biasanya Cuma ngemil sekarang numpuk di doyan lapar. –ada-cowok-bule-makan-disini-. Uuugh.. sialan. Laper nih, tapi uang gak cukup buat makan di bukan ngesok.

“Elena, lu ngapain disitu? Rame gitu betah lo? Gak biasanya!” ucap Ray yang tiba2 muncul (lagi). “Bodo! Uang gw gak cukup buat makan di bukan ngesok. Mana ni perut nyanyi2 daritadi” aduku. “Sett dah... sekarang angkat tuh mangkuknya, terus kita keluar dari sini” ajak Ray sambil menarik tanganku. “Asseekk, gini ya punya temen perhatian... hahaha” ucapku sambil tertawa.

Sesaat setelah sampai diluar,
“eh, kok bisa rame gitu sih?” tanya ray
“itu, ada anak baru yang kemaren gw tabrak”
“Cobey?”
“iya, Cobek” ucapku sambil memakan soto betawiku. “hahaha, enak aja lo gonta ganti nama orang!” tawa Ray. Hampir memuncratkan es kelapa mudanya. “gitu2 kemaren dy udah kita ajakin ngeband. Bass nya kerennn!” Ray melanjutkan.

“Oh” ucapku masih dengan tenang memakan soto betawi.
“Hah?! BAND!? Jangan bilang dia masuk Colorfull Shadow!” ucapku kaget setelah berhasil menyaring apa yang diucapkan Ray. “Gw gak bilang” ucap Ray. Aku pun bernafas lega. “Lo yang bilang” lanjut Ray. “Hah?” tanyaku bingung. “Lah?  Lo kan yang bilang Cobey masuk band kita? Lo bener Na!” ucap Ray. Salah satu ujung bibirnya ditarik ke atas. Sambil mengacak2 rambut ku. Sial.

-----------------------------------------------------------

“What a damn day!” makiku sebelum masuk ke studio. Lantas berjalan gontai –malas- ke arah pintu.

‘Bila asmara ku tlah tiba...
Merenggut nafas di jiwa..
Itu dia, yang datang hadirkan cinta...
Menyebar ke dalam rasa...’

Terdengar suara nyanyian dari dalam. Ku lihat sepatu Rio dan Rena sudah ada di depan pintu. Ditambah satu sepatu lagi. Apa Ray beli sepatu baru ya? Tapi sepatu itu gak kelihatan baru. Astaga. Converse hitam. Yap! Cobek eh cobey sudah didalam.

Cobey Adwn ada di dalam. Di studio kebanggaan Colorful Shadow. Dan dia bernyanyi.

“Dapatkah aku memeluknya
Menjadikan bintang disurga
Memberikan warna yang bisa
Menjadikan indahh...”

Oke. Cukup Elena. Jangan ngedumel terus! “Hai hai hello? Elena datang” ucapku sambil masuk dan duduk di sofa. Lantas mengeluarkan tacco’s yang tadi ku beli. Jumlahnya juga sudah ku sesuaikan. “Ehem? Sorry telar” ucap Ray yang baru saja datang. “Wehh, cobey juga udah ada” lanjutnya.

“Eh! Elena bawa tacco’s. Tau aja kita lapar!” sembur Rena. Langsung membagikan tacco satu2. “Oh god! You again?” tanya Cobey mendekat. Baru menyadari kehadiranku. “The most popular student in this school?” lanjutnya sambil menahan tawa. “Hah? Lo tau elena terkenal dari mana?”  tanya Ray. “gak Cuma dia kali, semua anak colorfull shadow juga terkenal.” Ejek Ray

Mereka pun memakan tacconya pelan2. Tentu saja sambil tertawwa2. “Wait, would you like to introduce them one by one mario?” tanya Cobey. “Mmh, she’s my girlfriend. Rena as a keyboardist” ucap Rio sambil menunjuk ke arah Rena. ‘hey? Gak usah pamer juga kalik!’  batinku. “he’s our drummer. Ray” ucap Rio sambil menunjuk ke ray. Ray memainkan stik drumnya sambil memakan tacco’snya. “And she’s Elena as a vocalist” ucap Rio menunjukku. “Oh, Elena” ucap Cobey. “Than, where is my shirt? Has you wash it?” lanjutnya.

Semua melongo melihatku dengan tatapan bingung. #GUBBRAAKK# SIAL.

-----------------------------------------------------

“Nih!” ucapku melemparkan baju yang baru selesai ku setrika. “Jadi cowok bawel amat dah” lanjutku lalu duduk. Sedikit ngos2an –larikekamar-nyetrika-balikkestudio-. “El, lo abis marathon?” ejek Rio. “BOAM!” ucapku. “Ayo latihan” lanjutku malas. “Shut up!” bental Cobey. “Eh? Lu sapa berani2 nya ngebentak gw! Anak baru aja blagu!” entah kenapa aku emosian kali ini. “Na, udah dulu. Dengerin, kita bakal ikut lomba!” ucap Ray semangat. Aku dan  Rena menganga (gak sampek ding) maksutnya melihat takjub.
“Lu serius Ray?” tanya Rena. “Dua rius malah. Iyakan?” tanya Ray ke Rio dan Cobey. Dua anak itu lalu mengangguk. “Lombanya 5 hari lagi. Di lapangan Sekolah Kebanggaan Bangsa jam 9 pagi. Lanjut cobey dengan aksen inggrisnya. Anak itu juga bisa basindo ternyata. “Kalo begitu ayo kita latihan!” ajak Ray. “Kita maini lagu apa?” tanya cobey. “mmmh? Biar vocalist aja dah yang mutusin” ucap Rena. “Gak2,, ray aja” ucapku. “Kok gw? Kita semua yang mutusin” jawab Ray.

‘but she wear short skirt,
I wear t-shirt’  upsss, hp ku bunyi.

“Sorry guys, ada telpon” ucapku lalu beranjak keluar.

“you belong with me – taylor swift” ucap cobey. “A great song that i loved!” lanjutnya. “lo suka lagu itu?” tanya Rio. Sedikit kaget. “El, dia suka. Lebih dari suka sama lagu itu” lanjut rio. Lebih mirip bergumam. “Kita mainin lagu itu aja kah?” tawar. “Ayo!”  ucap cobey. ‘apa elena cewek yang dulu gw suka ya?’ batin seseorang yang ada di ruangan itu.

“Bro! What a good idea!” pekik Rio saat aku masuk. “hey? Kalian ngerencanain sesuatu pas gw lagi nelpon?”  ujarku menyindir. “ bego! Iyalahh... RAHASIA tapi” ucap Ray menekankan kata ‘rahasia’ dalam kalimatnya. Jujur, aku ngerasa gak dihargain. Bahkan sama sahabatku sendiri. “Eciiieee, manyun dianya.. hahah, becanda na” ucap Ray tersenyum.  Merasa menang.

“oh, oke gw baik2 aja. Jadi sekarang kasih tau gw apa yang lo semua rencanain” ujarku seraya memalingkan muka. “Kita bakalan mainin lagu yang paling lo sukain buat lomba nanti El” ucap Rio. “Yey! What a great idea!” pekikku. “ Eh, ralat. Lagu yang lo dan cobey sukain” ucap Rena. ‘heh? Apa yang dibilang Rena tadi?’

“Hey you!” ucapku setengah berteriak sambil menunjuk ke arah Cobey. “Did you like You Belong With Me song like i love it?” lanjutku. “Maybe?” jawab Cobey sambil mengangkat bahu. Kalau jawabannya seperti ini, yang bisa ku lakukan Cuma memutar mata.

--------------------------------------

“Hi guys! Udah lama ya? Sorry” ucap Ray lalu duduk. Makan malam pertama untuk merayakan kedatang personil baru. Hey pembaca, apa hal seperti ini tidak terdengar berlebihan? Merayakan kedatangan COBEK untuk menjadi anggota? Ku pikir mood baikku bakalan ngilang dan gak tau sampai kapan.

“Bukan masalah! Lo tau? Rena udah ngabisin  3 garglic bread sambil nunggu. Hebat kan cewek gw!” ucap rio entah muji ato nyindir. “Hahaha, temen2 gw emang aneh”  ucap Ray.  “loh? Yang baru mesen Cuma rena?  Kalian?” tanya Ray. “ lagi korot nih” ucapku berbohong. “Dan sedang diet” lanjut Rio menambahi. “Sejak kapan lu korot na?” tanya Rena. Tadi dia yang ngecek jumlah saldo di atm ku. “Dan? Sejak kapan lo diet?” tanya Ray menambahi. “Apa itu pertanyaan penting untuk dijawab? Kayaknya cobey mau ngomong sesuatu?” ucapku sedikit lebih sok bijak.

“Hem? I feel nothing. But you look different than daily” ucap Cobey. Aku batin ‘kapan sih nih anak ngomong pake basindo?’. “kamu terlihat lebih dari biasanya” lanjut cobey. Te[at setelah aku mengucapkan batinanku. “lebih cantik?” tanyaku kepd-an. Cobey samar mengangguk. Terasa senyumku mulai mengambang. Namun hilang lagi sesaat setelah cobey menggeleng keras. “Aneh” ucapnya “dan sedikit manis” lanjutnya samar ditengah tawa ketiga temanku yang lain. ‘apa dia merayuku?’ batinku.

“Stop2! Kalian mau makan apa?” tanya Ray. “Roasted bread and french meatball” jawab cobey. “elu?” tanya Ray ngeliat ke aku. “Kalo ditraktir gw mau lasagna dan pie apple. Kalo gak gw minum coklat panas aja” ucapku. “Hahaha, tenang Cobey bakal bayarin” ucap Rena. Aku tersedak. “Untuk semua” lanjut Ray. Menyadari ekspresi-berlebihan-ku.

“Hah?” ucap Cobey, lebih dari sekedar berlebihan. “Kapan gw bicara kayak gitu?” bentak Cobey. “Sejak kita mau. Kalo gak mau silahkan keluar dari konferensi meja makan ini!” perintah Ray. Tentu saja bercanda. Dia gak mungkin ngusir oarang yang penting dalam band. “Ok, I’ll pay all” ucap Cobey santai. “Great!!” ucap Rio dan Rena berbarengan.  “Waiterrr!” teriak Ray. Setelah waiter datang, satu persatu menyebutkan pesanannya. Dan terlihat Cobey gusar membayangkan berapa angka yang tertulis di bill nanti. Hahaha...

-------------------------------------------------------

“Woyy!! Cewek kok belum bangunn!” teriak seseorang dari luar kamar. “Siapa sih? Pagi2 hari minggu udah teriak2 didepan kamar. Pengganggu” teriakku bangun dari tempat tidurku lalu membuka pintu. Masih dengan kaos bergambar sapi dan celana pendek serta rambut acak2an dan muka guling. “Mmh?” gumamkku malas. “Hey el” sapa rio. Memamerkakn muka manis dengan kedua lesung pipinya. “Ya?” ucapku masih ngantuk. “Rena ada?” tanya rio.

Begooo begoo! Kenapa aku ngarepin cowok didepanku ini sih?  “Ehm, masih tidur tuh. Bangunin aja” ucapku judes. “hi elena, what an ugly face! Do you mind to joint me for jogging?” ucap Cobey. “Me? Joint us!’ ralat seseorang, maksutku Ray dari belakang. “Ok, joint us” ucap Cobey. “Males. Ngantuk gw” ucapku.

Rena sudah bangun. Sudah cuci muka dan bergegas memakai sepatu putihnya. “and you’ll alone?” tanya cobey. “Oke, gw ikutan. Tunggu” ucapku. Lalu bergegas bersiap2. Mengganti baju-sapi-ku dangan kaos bergambar tazmania, juga celana pendek dengan trainning hitam panjang. Lalu memakai sepatu cats merahku.

“Bagus! Gw kira lo bakal make kaos sapi tadi” ejek Ray. “Bakal sedikit malu2in” lanjut cobey setuju. “Diam! Rio sama Rena mana?” tanyaku menyadari dua anak itu gak ada. Ray dan Cobey bartatapan lalu mengangkat bahu secara bersamaan “Lu kira kita bakal bareng mereka? Terserah merekalah mau kemana. kan mereka pacaran!” ucap Ray kesannya BT. “ok all, forget it” ucap Cobey. “anterin gw beli bubur kacang ijo yok?” lanjut cobey.

“Gw beliin sekalian deh” ucap Cobey mengetahui tidak ada respon dariku maupun Ray. “Itu yang gw suka! Iya kan Na?” tanya Ray. “Yap! Betul sekali!” ucapku bersemangat. “Yuk!” ajakku memimpin. “Soal makan Elena memang jagonya. Sayangnya itu berat badan gak naik2 beratnya” samar ejekan Ray terdengar. Diikuti suara Cobey tertawa.  Setelah sampai di doyan lapar kami langsung memesan burjo. Lalu memakannya sambil terus bercanda.

“Gw tunggu di labas. Besok” ucapnya

-------------------------------------------

Sampek sini dulu ya? Sorry baru ngepost sekarang.
Maklum insan super sibuk ;p hahha
Sapa ya yg bilang gtu ke Elena?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar