Rabu, 22 Mei 2013

This ain't a Fairytale #part 2

"Saking asiknya mandi, aku tidak sadar kalau tirai mandiku sedikit bergerak2. Ah sebodo gila, paling2 angin. tapi, tiba2 ada yang mencuat keluar dari tirai itu. "KYAAA!! SIAPA KAMUU!?"
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Ohh, jadi kamu yang nempatin rumah ini dulu?" tanyaku kepada sosok yang berdiri melayang di hadapanku ini. "Iya" tuturnya. "hey? aku belum memperkenalkan diri kan? Aku Marley," ujarnya melanjutkan. "Mathilda" ucapku lalu duduk di tepian kasur. "Terus bagaimana kau bisa masuk dan menyelinap ke kamar mandi? padahal kamar mandinnya sudah ku kunci?" ucapku masih penasaran. "Aku sudah pernah bilang, aku ini hantu, dan hantu bisa menembus beda apapun itu, termasuk pintu kamar mandi" ujarnya. lalu berjalan mengelilingi kamar. "Sungguh, aku senang berteman dengan manusia" tuturnya.

"Hey? kau suka chitato?" ucapnya sambil mengangkat sebungkus chitato sapi panggang dari tumpukannya. "Sangat suka" jawabku tersenyum. "Boleh aku minta satu?" pintanya. "Kau hantu, bukannya hantu memakan manusia?" ujarku heran.

"Aku ini vegetarian, gak suka makan manusia"
"Lalu kalo vegetarian kenapa km makan snack?"
"Vegetarian dalam istilah hantuu adalah memakan makan manusia"
"ohh begitu, ya ambil saja sesukamu"

"Mathildaa!! makan malam sudah siaapp!" panggil Nancy dari bawah. "Okee!" ucapku balas teriak.
"Marley, aku makan malam dulu y?" tanyaku sambil menatap sekeliling kamar. "Hey? kamu di mana?"
ahhh ternyata Marley sudah pergi, tidak pamit lagi. Sungguh tidak sopan. Ternyata bukan hanya manusianya saja, hantu Indonesia pun tak punya sopan santun --"

------------------------------------------------------------------------------

"Dad sama Mom mana?" tanyaku kepada Nancy yang menyiapkan makan malam. "Mereka sedang ada tugas ke Singapura untuk beberapa hari. Katanya kau boleh lakukan apapun yang kau mau" tutur Nancy sambil berjalan menuju dapur. "Lalu? aku akan makan sendirian untuk beberapa hari?" ucapku setengah berteriak. Mood baik yang semula muncul ketika melihat sup asparagus kepiting hilang seketika.

"Marley!" pekikku ketika melihat Marley yang muncul tiba2. "ssst, gak usah teriak! mereka akan menganggapmu gila" ujar Marley sambil menunjuk kearah pengasuh2ku. "Siapa Mathilda?" tanya Mitch dengan setengah berteriak. "bukan siapa2" ucapku.

"Mana orang tuamu?" tanya Marley membuka obrolan. "sebodo amat sama mereka. Mereka tidak akan peduli denganku. Sedikit pun tidak" jawabku malas. "Eiiittss, gak boleh berbicara seperti i..." belum selesai Marley berbicara aku sudah mencela "udahh ah, apa yang kau lakukan disini?" masih dengan suara berbisik. "Kamu gak mau aku temeniin makan?" tanya Marley sambil menyuap sesendok sup asparagus kemulutnya. "menemaniku? kamu? tidak tidak tidak" ujarku malas. "Tadi kamu bilang kalau kamu gak mau makan sendirian" tuturnya membela diri. "Puuahh! hambar gini dimakan!" marley menyemburkan supnya. "Ih jorok" ucapku.

"hambar tau" ucap marley mengulangi. "Masa sih?" aku mengambil sesendok supnya lalu memakannya. "Puaah!". "ih jorok" ucap marley meniruku. "benerkan hambarr?" ujarnya sambil tersenyum. "Ini Asin bodoh!" ucapku jengkel. "Kamu yang bodoh teman," uca Marley. "Kamu tau? hantu tidak bisa merasakan rasa makanan, tidak bisa mencium bau, tidak bisa merasakan suhu" lanjutnya. "lalu? kenapa kamu tetap makan kalau gak bisa merasakan apapun?" tanyaku bingung. "hantu juga butuh energi" ucap Marley sambil terus memasukkan sup asparagus kepitingku.

tunggu, sup as-pa-ra-gus-ku? ku?? "Hey?! kamu menghabiskan makanankuu!" sambil berusaha memukul tangan Marley. Namun hantu itu keburu menghilang.Sial!

----------------------------------------------------------------------------------------

"Hey bangun!" ucap seorang yang hanya ku dengar samar. Suara cowok. "hah? siapa kamu? erangku lalu membuka mata. lalu melirik jam, 01:15 am. "Hah? gila! siapa yangmembangunkan aku jam segini?!"

-------------------------------------------------------------------------------------

Dingin malam tak lagi terlihat anggun dalam dalam kegelisahan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar