Sabtu, 26 Agustus 2017

surat untuk cinta pertamaku

Untukmu cinta pertama yang tak pernah bisa kugapai,

Apa kabarmu?

Sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali kau memberiku senyum manis itu. Senyum yang terus terngiang di benakku, senyum yang terus terpatri dalam pikirku. Senyum yang kuingat bahkan saat aku menuliskan surat ini. Kau ingat bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita? Aku masih mengingatnya dengan baik. Saat itu, kau dan aku kikuk ketika dipasangkan untuk menari di acara pelepasan siswa kelas enam sekolah.  Masih terlalu kecil untuk kita memahami segala hal mengenai hubungan antara lelaki dan wanita. Jadi, kau dan aku hanya sebatas teman bermain. Tentu saja aku tidak mengharap lebih.

Untukmu cinta pertama yang tak pernah bisa kugapai,

Apa kau ingat? Kau pernah memujiku bahwa aku pandai menari? Aku tidak tau seberapa senangnya diriku saat mendengar pujian itu. Dulu aku menganggap itu sebagai rasa senang yang biasanya. Ingat? Kita masih terlalu kecil saat itu. Kau tau? Aku berlatih dengan giat di rumah. Hanya untuk mendapat pujian singkat darimu. Aku selalu tersenyum ketika mengingatnya. Aku benar-benar tidak paham mengapa aku melakukannya, tapi tetap saja kulakukan. Jika kau membaca ini, aku yakin kau turut tersenyum.

Masa kecil dengan cinta pertama yang indah. Semakin bertambah usiaku, semakin aku menyadari apa arti debar jantungku ketika kau didekatku. Semakin aku memahami mengapa aku terus tersenyum bahkan saat aku memikirkanmu. Semakin aku mengerti kenapa ka uterus saja mengganggu semua kegiatanku dengan bayangmu. Aku menyukaimu. Benar-benar menyukaimu.

Untukmu cinta pertama yang tak pernah bisa kugapai,

Kau tersenyum gugup ketika memintaku menemuimu sepulang sekolah. Kita sudah menyelesaikan pentas menari itu dengan baik, sehingga sulit sekali untukku bertemu denganmu. Bahkan hanya untuk bermain kejar-kejaran. Namun, kau tiba-tiba memintaku menemui, terang saja aku kegirangan. Menghabiskan hari di sekolah dengan senyum, sambil menunggu bel pulang sekolah berbunyi.

Kau berdiri di sana. Di halaman gersang sekolah, tepat di dihadapanku. Masih dengan senyum gugup yang sama, kau menyodorkan sobekan kertas itu. Hanya sobekan kecil yang kuterima dengan bingung. kupikir kau akan mengajakku bermain kelereng seperti biasanya. Namun setelah memberiku potongan kertas itu, kau berbalik dan pergi. Tanpa ada kata-kata. Aku ingat bagaimana caraku menghela nafas dengan berat. Lalu berbalik dan berjalan pulang. Rumah yang tak jauh dari sekolah membuatku hanya perlu berjalan kaki saja. Aku membuka sobekan itu lalu membacanya.

-Kakak suka kamu-

Itu saja. Tanpa penjelasan. Tanpa rayuan. Hanya tiga kata yang sontak membuatku membalikkan badan, mencarimu. Memberitaumu bahwa aku juga menyukaimu. Namun kau sudah tidak dalam jarak pandangku. Dengan menggenggam sobekan kertas itu, aku memantapkan hati. Niatku, adalah menulis surat cintaku yang pertama sesampainya di rumah nanti.
  
Namun,

Terkadang hal-hal baik yan terjadi tidak harus memiliki kelanjutan yang baik juga. Surat cinta pertama yang kutulis dengan susah payah itu tidak pernah sampai padamu. Kau, tidak pernah mendengar ungkapan bahwa aku menyukaimu. Rasa suka polos, tanpa alasan atau embel-embel yang mengikutinya. Kau tidak pernah mengetahui itu.

Sehari setelah kau memberiku sepotong kertas itu, aku pindah sekolah. Tanpa peringatan apapun. Tanpa pemberitahuan apapun. Aku sendiri pun tidak tau bahwa aku pindah sekolah begitu saja.

Sehari setelah kau memberiku sepotong kertas itu, aku kehilanganmu. Kau dan aku tidak pernah lagi terhubung. Bahkan melalui dunia maya. Tidak pernah. Masa kecil dengan cinta pertama yang indah itu, singkat saja. Mungkin aku memberimu patah hati yang pertama. Ya, karena aku mendapati patah hatiku yang pertama juga.

Untukmu cinta pertama yang tak pernah bisa kugapai,

Maafkan aku karena telah mematahkan hatimu. Maafkan aku karena pergi tanpa pamit. Maafkan aku karena kau tidak pernah bisa mendengar rasaku.

Untukmu cinta pertama yang tak pernah bisa kugapai,

Aku menyukaimu. Masih dengan rasa yang sama.


4 komentar:

  1. edaaan,tetiba aja pgn baca blog lu lagi,baca cerita lu lagi.
    gua kira ini mantan yang onoh :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. sorry gua baru baca comment dari lu :3
      ppssttt gaboleh bawa2 mantan di sini XD

      Hapus
  2. Balasan
    1. Silahkaan.. lapak mewek di pojokan sebelah kiri yaa. Yang sebelah kanan buat yang baper

      Hapus