Kamis, 20 Juni 2013

You Belong With Me #part 9



Lanjutin gak nih?
Wkwkwkwkwkw,, ayok lanjutin aja!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Na! Udah jadi nih!’’ teriak Rena dari kamar. Membuyarkan lamunan bingungku. “Iya!” teriakku berlari kecil menuju kamar. “nih” ucap Rena sambil memberi gelas hangat. “Thanks” ucapku lalu meminum jahe-temulawak itu.

“Eh, bunganya cantik banget! Cocok sama piama yang lo pake!” ucap Rena. Aku kaget. Astaga, itu bunga dari Cobey. “Eh, iya nih. Cantik kan?” ucapku. Mengambil bunga itu lalu meletakkannya di vas yang sama dengan mawar putih semalam.

“Na, menurut lo, kalo ada yang nembak lo,, terus dia bilang ‘Gw gak suka penolakan’ itu maksutnya apa?” tanyaku sambil meminum jahe-temulawak ku. “Gilaa!!” pekik rena. (hampir saja membuatku tersedak). “Sapa yang nembak lo pake cara gitu?” ucap Rena kaget. “gila apanya?” ucapku polos. “Lu gak usah pura2 bego gitu deh Na! Itu maksutnya, lo mau ato gak. Lo nolak ato nerima. Lo tetep jadi pacar dia” ucap Rena. See? Aku shock.

“Jadi, maksutnya... walopun gw gak mau, gw harus tetep pacaran?” ucapku panik. “Iya Na!” ucap rena tak kalah panik. Lalu tersenyum samar. “Hahaha,, asek... lo ditembak model gitu?” tanya rena. Aku mengangguk. “Aihh, siapa cowok malang yang mau pacaran sama cewek sebawel Elena sih?”. “Sialan lo, hahaha.. kalo misalnya gak ada yang mau, gak mungkin gw ditembak dangan cara sesadis itu” ucapku. “hahaha... iya sih. Dah abisin minumnya, baru kita siap2 buat lomba” ucap Rena.
Dia lekas mandi duluan. “oia, kita pake baju apa nih?” tanya Rena sebelum mandi. “Oh iya! Gimana kalo kita pake...”

Tok..tok...tok...

“Ya?” jawabku ergegas membuka pintu. “na, kita pake baju apa?” tanya Ray berdiri di depan pintu. “Ehm, jangan bilang pake baju kuning” ucap Cobey yang baru muncul tiba2. “Yeah! Whatever. Gabungan bmerah item kayaknya keren” ucapku sambil berpikir. “Bebas?” tanya Cobey. “Yo’a” ucapku canggung dan Cobey terlihat biasa2 saja. Seolah gak ada kejadian apa2 tadi pagi.

“Oia, Wel. Lo dah tau jawabannya?” tanya Ray. Aku menyerit bingung. “Masa lupa sih?” ucap Ray. Lalu menatap mataku. Astaga ><’ kejadian semalan ya? “mmh, Ray... “ ucapku gantung. Lalu melirik Cobey. Dia menatapku seolah berkata ‘gw gsk suka penolakan’. “Sorry Ray. Gw gak bisa, gw ada rasa sama orang lain” jawabku. Air muka Ray berubah. Lantas tersenyum kembali.

“Oke, gw hargai. Tapi kita tetep sobatan kan?” ucap Ray sambil memnadang jail. “Yo’a” ucapku. Ray pamit dan Cobey mendekat. “Makasih sayang” ucapnya lalu pergi. Aku hanya mengangguk. ‘asal lo tau, orang lain yang gw maksud disini buka loe, cobey! Tapi Rio! Rio orang yang gw suka!’ jeritku dalam hati. Tentu saja dalam hanya dalam hati. Huh, ternyata Rena sedang mandi. Yah aku akan melakukan kebiasaan lamaku yang sudah jarang sekali ku lakukan sekarang. Menulis diary.

Dear diary,
Kapan ya gw bisa jujur sama perasaan gw sendiri?
Nyiksa ya klo kita mendem rasa ke orang yang emang jelas2
Udah punya pacar,,
Mana sekarang gw harus boongin perasaab gw sendiri lagi!
Gw harus pacaran sama orang yang jelas2 gw gak punya rasa apapun!
What a pity girl i am! :’(

Me,
Elena Carlson

“Elena! Sumpah lo!! Kok gak cerita?!! Kapan lo jadian sama Cobey? Gimana dia nembaknya?!” teriak rena sesudah mandi. –Gila-heboh-pake-banget-. “Lah? Kan gw dah bilang! Cobey cowok yang nembak gw dengan cara gila itu” ucapku bergegas mandi. “Sumpa? Asek dah. Langgeng yak? Yang penting bayar PJ nya” ucap Rena. “LO aja gak bayar PJ” ucapku masuk kamar mandi. Sempat ku dengar rena bilang “iya ding”

------------------------------

“Cantik gila cewek satu ini” pujiku melihat Rena yang masih matut2 di depan cermin. Rambutnya dikepang asal ke sampin (kayak anime). Lalu baju hitam polosnya di padu dengan cardigan merah. Rena memakai rok 5 jari diatas lutut berwarna merah tartan dan stoking hitam. “Emang lo gak cantik?” tanya rena. “Lo bahkan lebih dari cantik” lanjutnya. Kali ini aku memakai shortdress berwarna hitam. Rompi kulit berwarna merah dengan kerut dibagian belakang dan dua lengan bagian atas. Rambutku ku biiarkan tergerai lalu ku hiasi jepitan dengan hiasan tiara yang manis.“Apa ini gak terlalu berlebihan?” tanyaku. “menurutku gak” ucap Rena. “Oke, yok kita ke kamar mereka” ucapku. “yok”

------------------------------

“Wehh!! Gilakk! Kita kedatangan dua bidadari cantikk!” ucap Rio gombal. “Gilee, lo bedua cantik bangett” ucap Ray. “Dah.. dahh.. ntar mereka ngeflower berlebihan” ucap Cobey. Dia bahkan belum melirikku. Sedikitpun. Aku terpaku melihat Rio. Dia terlihat keren degan kemeja kotak2 hitam putihnya. Dipadu denganjaket kulit merah yang dinaikkan sebatas siku.

“Ready?” tanyaku. “Of course” jawab mereka serempak. “Here we Go” ucapku.

---------------------------

Sesampainya ditempat lomba ternyata lomba sudah dimulai. Kami meminjam mobil sekolah dengan cobey yang menyetir. Aku duduk di jok depan dengan alasan Cobey bukan supir, jadi gak pantes kalo ber-4 di jok belakang semua. Dan mereka tertawa.

Setelah mengambil undian dan membukanya, kami melihat angka tiga tertera disana. “Eh, ini dah yang keberapa yang maju?”tanyaku kepeserta lain. “2” jawabnya. Sedikitpun tidak ramah. “oh, makasih” ucapku. Bergegas menyalakan laptop. Kami maju setelah ini,  aku bahkan tidak deg degan seperti biasanya. Gak tau ke-4 temanku. Yang jelas aku biasa2 aja.

Aku berbicara sebentar dengan panitia untuk memakai LCD (seperti yang direncanakan) dan,, “Let see! A great perfomance from COLORFUL SHADOW!!” ucap sang MC. Kami maju dan menempatkan diri di instrument masing2. Slide baru akan ditampilkan kedua dimulai. “Ready guys?” tanyaku kepada personil colorfull shadow. Lebih pada diri sendiri. Tapu banyak audiance yang mengangguuk. ‘oke Elena, show your best! Now!’ batinku. “music on!’ ucapku,, memberi komando. Musiknya pun mulai.

 “Loving him is like driving a new Maserati down a dead-end street
Faster than the wind, passionate a sin ended so suddenly
Loving him is like trying to change your mind once you’re already flying through the free fall
Like the colors in autumn, so bright just before they lose it all” nyanyiku.

Ini lapangan terbuka. Jadi aku bebas mengeluarkan suaraku.

“Losing him was blue like I’ve never known
Missing him was dark grey all alone
Forgetting him was like trying to know somebody you never met
But loving him was red
Loving him was red”

Nyanyiku bersemangat. Audience memandang kami. Peserta lain melirik kami sinis. Juri, eh? Kok aku gak liat juri? Sekarang gw harus fokus. Entar malah lupa lirik.

“Cuz love was like driving a new Maserati down a dead-end street”

Nyanyiku menyudahi. Audience tepuk tangan. Aku melirik Ray. Maksrudnya minta tolong untuuk menyalakan slidenya, “one... two.. three.. Now!” ucap Ray, mengaba2.

“Yeah, we’re colorfull shadow from Knowing Melody Boarding School, hope you all enjoy our music” ucapku memperkenalkan. Slide sudah berpuar.

“You’re on the phone with your girlfriend
She’s upset,, she’s going off about something that you said,,
That she doesnt, get your humor like i do”

Ucapku berjalan mengikuti musik ke arah Rena.

“I’m in the room its a typical Tuesday night
I’m listen to the kind of music she doesnt like
That she’ll never know your story like i do”

Ucapku berjalan lagi menuju Rio. Kata misss Ferandra saat tampil udahakan kita bisa menguasai panggung.

“that she war short skirt” aku menunjuk Rena.
“I wear t-shirt” ucapku sambil memegangi baju Cobey yang kebetulan ada disitu.

“She’s cheer captain and i’m on a bleachers
Dreaming bout the day when  you wake up and find
That what your, looking for
Has been here to whole time..”

Nyanyiku menarik nafas, mengambil nada yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.

“If you could see that i’m the ine
Who understand you
Been here long along so why can’t you see?
You belong with me..
You belong with me..”
Nyanyiku. Sambil mengajak audiance menyanyi.  

“But she wear high heels
I wear sneakers” ucapku sambil menunjuk sepetu cats merahku.
Sambil terus bernyanyi aku berjalan ke tengah panggung.
 Dan.. ini dia bagian yang paling aku suka

“ Standing by and waiating at your back door
All this time how could you not know baby?
You belong with mee...
YOU BELONG WITH ME” nyanyiku menyelsaikan. “Thank you” ucapku. Meletakkan microphne lalu turun diikuti teman2ku.

Setelah merapikan laptop dan duduk kembali, aku melihat Cobey memaikan hp ku. “Hey! Hape ku! Balikinn” ucapku. Yah, mana enak pcaran ngomongnya pake lo gw. “ya udah sih, you’re my girlfriend,, salah?” tanya cobey. Aku diam. Lalu melirik Ray ang menyerit bingung, lalu tersenyum  puas.
“Na” panggil Ray. Dia menatap mataku. ‘gw bersyukur lo pacarannya sama Cobey. Bukan sama yang lain. Selamat ya’ucapnya. Aku membaca itu dari matanya. “selamat ya?? PJ nya” ucap Ray. “Oh, hahaha.. minta Cobey aja. Gw mah korot” ucapku sambil menyenggol lengan Cobey. “ Eh? Berarti gw jomblo sendiri nih?” tanya Ray cemberut. “Kita kan tetep sahabatan Ray” ucap Rio memberi semangat. “ Tuh, liat cewek disana cantik2” ucap Rio yang langsung disenggol Rena. Kami tertawa lagi.

-------------------------------------

“Yeah! Keren sekali bukan penampilan tadi? Sekarang adalah saat untuk mengumumkan pemenang!” ucap MC. “Juri pasti sudah memilih yang terbaik dari yang paling baik. Bagi pemenang harap ditingkatkan dan bagi yang belum menang, jangan berkecil hati. Kebanggaan Bangsa masih ingin bertemu kalian tahun depan” ucap MC. Biasa... basa basi.

“Well, juara tiga dari lomba ini adalahhh.... Jumped Band!” ucap MC. Audiance tepuk tangan. “Harap maju ke depan” tutur sang MC. Eh? Kok mendadak kebelet pipis ya? “All, gw ke toilet dulu ya?” ucapku meminita izin. Mereka mengangguk. Aku pergi mengikuti tulisan ‘TOILET’ yang digantungkan di langit2. Dari sini tidak terdengar suara apapun. Nyesel aku ke kamar mandi pas kayak gini.

-------------------------------

“Gimana? Menang gak?” tanyaku kepada keempat sahabatku, sekembalinya dari toilet. Wajah mereka biasa saja. Gak sedih. Tapi juga gak senang. Mmh?  Apa kami kalah? Lalu mereka nyebunyiin kesedihan dengan tampang polos tanpa ekspresi begitu? “Hey?? Jawab!!” paksaku. Sepertinya hipotesa ku bener deh, kalo kami gak menang. Buktinya mereka masih tetap diam -___-“

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Well, well, well,, sampe sini dulu yaahh temen2,,
Gmn ya? Menang gak? Mnurut kalian menang gak?
To be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar