Selasa, 04 Juni 2013

You Belong With Me #part 6



Hai hai hallooo??
Setelah libur yan kayaknya lebih dari 3 hari, gara2 mood dan waktu yang tidak mencukupii,,
Ini gw post lanjutannya,, mau gak? Mau gak mau pokoknya harus mau :p

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya hari senin ini libur, ada tamu penting sampai2 sekolah di liburkan. Aku melirik jam tangan putihku. 09.30, pantas saja matahari sudah sedikit menyengat. Aku sadar, bahwa aku bukan tipe orang yang suka  menunggu lama. Tapi kurasa kali ini aku harus mencoba.

Tepat saat aku menoleh untuk entah untuk yang keberapa kalinya aku melihat seorang yang ku tunggu lewat. Mangenakan baju hijau dengan gambar sponge bob (klao tidak salah itu namanya) dengan rok tiga jari diatas lutut (kotak2 hhijau tua) datang mendekat. Segera aku mengambil gitar putihku kesayanganku dan bernyanyi.

“Bila asrmara ku tlah tiba
Merenggut nafas di jiwa
Itu dia, yang datang hadirkan cinta
Menyebar ke dalam rasa”

Aku melirik cewek kaos hijau itu sekilas. Berhenti dan berjalan kembali.

“Dapatkah ku mengungkapkannya
Perasaan yang ku punya
Untuk dia mestinya ku ucapkan saja
Tuk dapat jawaban darinya”

“Cobey” ucap cewek itu. Namun aku gak peduli. Tugas ku Cuma bernyanyi,, mh menyanyikannya lagu ini. Untuk cewek di depanku ini, Elena.

“Dapatkah aku memeluknya
Menjadi bintang di surga
Memberikan warna yang indah

Aku tak mampu tuk mengatakan
Aku tak mampu tuk mengungkapkan
Hingga sampai saat ini perasaanku
Tlah tertinggal”

Selesaiku. “Cobey?” ucap Elena lagi. Dia mendekat. “Loe...” ucap Elena, kata2nya terhenti. Lebih pantas dibilang gantung. “Lu inget?” tanyaku.  Memastikan. “ato perlu gw nyanyiin lagu yang lainnya?” tawarku. Inngatanku kembali ke 6 tahun yang lalu. Tidak ada respon, aku pun memetik gitarku lagi.

“There I was again tonight
Forcing laughter, faking smiles
Same old tired, lonely place
Walls of insincerity
Shifting eyes and vacancy
Vanished when I saw your face
All I can say is it was enchanting to meet you”

Aku melirik Elena. Raut wajahnya sedikit berubah.
Senyum sedikit tersirat di bibirnya

“Your eyes whispered “Have we met?”
Across the room your silhouette
Starts to make its way to me
The playful conversation starts
Counter all your quick remarks
Like passing notes in secrecy
And it was enchanting to meet you
All I can say is I was enchanted to meet you”

Memasuki bagian reff aku sempatkan meliriknya lagi,

“This night is sparkling, don’t you let it go
I’m wonderstruck, blu....”

Elena tiba2 memelukku. Ugh! Padahal aku belum selesai nyanyi. Dasar cewek nyebelin! “Hey kodok sokbong! Jadi lo selama ini menghilang kemana?!” bentaknya dalam tangis. Masih memelukku. “Bebek bawel, bukannya lo yang ngilang. Janji kita kan mau SMP di Perth, masih aja lo mangkal di Jakarta!” balasku.

“Bodo! Mana boleh gw sekolah jauh2! Tau sendiri kan bonyok gw kayak apa?! “ucap Elena tidak mau kalah. “Oke, oke, sekarang kita udah ketemu lagi kan bebek bawel? Sumpah lo beda banget sekarang” ucapku. “Elu juga! Keliatan blasterannya,, Cool!” ucap Elena. “Eh nyanyi lagu yang tadi bareng yo? Udah lama gak nyanyi lagu itu” ajak Elena. “ih, nyanyi sama bebek? Ogahh” tolakku. Bercanda. “Ya udah, gw balik” ancamnya.

“Eeeiiittss,, tunggu2. Berhubung udah 6 tahun kita gak ketemu, gw turutin deh. Mau berapa lagu?” candaku. “Bahkan lo gak berubah ya? Masih aja sombong kayak dulu” sergah Elena. “Hahaha... karna itu kan sampe sekarang lo masih manggil gw kodok sombok? Eh jadi gak nyanyinya?” tanyaku sambil meliriknya. Elena tersenyum simpul. Lalu mengangguk. “Enchanted” ucapnya pelan.
Aku menurut, senar gitar mulai ku petik. Suara yang dihasilkan pita suara kami, kami cocokkan dengan nada pada gitar.

“This night is sparkling, don’t you let it go
I’m wonderstruck, blushing all the way home
I’ll spend forever wondering if you knew
I was enchanted to meet you”

--------------------------------------------------------------

“Hah? Iya?” sontak terlihat ekspresi Rena kaget. Begitu juga Ray dan Rio. “Jadi lo sama El temen kecil? Tetanggaan?” ucap Rio memastikan. Aku dan Elena tersenyum.

“seet, nih anak dulu doyan berantem sama gw” ucap Elena membuka suara. “Bukan cuman dulu, sekarang aja masih sering” ucap Ray. Elena nyengir. Lesung pipi terlihat samar di pipi kirinya. “dan lo tau? Ini bebek bawel dulu sama sekali gak bisa nyanyi” ejekku. “njeeh?!  Gak usah bawa kejelekan masa lalu lahh” bela Elena. “Dan gw yang ngaharin sampai bisa jadi vocalist kayak gini” lanjutku. “Kodok sombong diem!” ucap Elena. Malu.

“Panggilan kodok sombong emang pantes buat elu!” ucap Rio. “Hahaha, lo emang sombong bro!” lanjut Rio lagi. Membela Elena. “Eh, tunggu. Kalo lo bdua temen kecil, terus Rena?” tanya Ray. Aku tau dia bingung memikirkan kata2nya.

Tapi tak terbersit diingatanku tentang Rena. Bayangannya pun tidak. Yang ku ingat hanya Elena carlson. “Ren? Lu lupa? Sombong masa lo lupa juga?” tanya Elena. “Gw lupa. Jujur” ucapku dan Rena hampir berbarengan. “mhh” Elena menggumam. “Bagaikmana dengan cicak cengeng?” lanjutnya kemudian. Memberi tak teki. Oohh! Astaga!! Gw inget! Gw yang ngasi julukan itu ke dia!” ucapku sesaat setelah teringat.

“Dan gw masih berusaha nginget” ucap Rena tampak masih mengingat2. “Oh gw inget! Ngupulin cacing buat mancing, tapi pas mancing malah kita yang kecebur sungai” lanjut Rena. “Hahaha... masa kecil kalian lucu” ucap Ray tertawa. Semua tertawa. Tapi aku tau pengunjung doyan lapar sangat terganggu dengan tawa ngakak 3 cowok dan 2 cewek yang gak tau adab ini.

“kodok sombong, bebek bawel, dan cicak cengeng” ucap Ray pelan2. “Kombinasi yang sama sekali gak cocok” lanjutnya. “eh Yo!” ucapnya lagi sambil melihat Rio. Rio menoleh. “Lu mau dapat julukan kayak mereka gak? Gw punya julukan yang tepat” ucap Ray. “apa?” ucap semua –kecuali-gw- hampir berbarengan. “Monyet blagu, hahahah” jawab Ray. Dan langsung dapat jotosan gratis dari Rio. “ julukan yang keren” respon Rio. “Dan lo gw hadiahin julukan ayam jail” ucap rio. Balas tersenyum. Ray meringis.
“Yeah! Colorful shadow get their own name today” ucapku. Kami tertawa. “Eh, tau gak? Makanannya udah datang dari tadi loh! Soto betawi gw aja udah dingin” ucap Rena.. “Oh iya! Ketoprak gw mana?” tanya Elena. “nih el” ucap rio sambil nyodorin sepiring ketoprak. “and, what’s the name of this food?” tanyaku. Lupa pada makaan bulat2 berwarna agak kemerahan di depanku. “itu namanya cimol” jawab ray. Lalu mencomot cimol yang kupesan.

“Eh, kapan kita latihan lagi?” tanya Elena semangat. “Lah? Lu kira kita mau kemana?” tanya Rio. “ya mana gw tau” ujar Elena. “kan gw gk dikasi tau, seandainya nih ya lo semu...” ucapan Elena terpotong. “ih, udah bebek, bawel lagi” ujar Ray. “Emang elu? Jadi ayam aja bangga” ucap Rena. Membela ku.

----------------------------------------------

“Lusa udah lomba ya?” tanyaku. Sesudah menghitung hari dikalender. “Eh? Iya tau! Kok cepat banget sih?” ucap Rena, disusul anggukan Elena. “ya udah, mending sekarang kita langsung latihan. Formasi” ucap Ray. Kami pun menuju alat musik masing2. “ini kita pemanasan dulu yah?  Abis lagu ini baru kita main lagu you belong with me” ucap ray. “three, two, one go” ucap Ray memberi aba2. Rena pun memainkan keyboardnya. Sepertinya anak itu yng selalu menentukkan lagu. Cicak cengeng. Rio mulai memetik gitarnya. Ok, giliranku. Bass ditanganku ku getarkan sesuai musik. Tapi sebenarnya aku gak tau lagu apa ini. Elena mulai nyanyi pas ray mulai main.

“we are the crowed
We're c-coming out
Got my flash on it's true
Need that picture of you
 It's so magical
We'd be so fantastical”

Oh, aku tau lagu ini. Lady gaga-papparazzi.

“Leather and jeans
Your watch glamorous
Not sure what it means
But this photo of us
 It don't have a price
Ready for those flashing lights'
Cause you know that baby I”

Aku melirik elena. Tampak asik dengan lagu ini.

“I'm your biggest fan
 I'll follow you until you love me
Papa-paparazzi
Baby there's no other superstar
You know that I'll be your
Papa-paparazzi”

Elena sudah menyelsaikan lagunya. “Nah, ayo kita latihan sekarang.!’ Ajak Rio. “One, two  three go!” ucap Ray mengaba2. Serempak kami memainkan instrumen.

“you’re on the phone...”

*beberapa menit kemudian

“Kerja bagus teman2. Hey? Gimana kalo kita nyoba buat ngerjain tugas fotografi?” usul Rio setelah puas latihan. “Kalian juga dapat tugas fotografi gak?” tanya elena ke Ray dan Rena. Mereka berdua bedakelas dengan kami. “mungkin?” jawab mereka. “oke, sekarang kita ambil kamera lalu ngumpul lagi di depan asramah” ujar Ray. Kami pun bergegas.

-----------------------------------------------

“Sudah kumpul semua?” yanya Rio. “Sudah” ucap kami. “oke, sekarang kita kemana?” tanya elena. “Taman belakang?” tanyaku. “Ide bagus!” ucap Rena. “Gw pengen moto bunga tulipnya” ucap Rena melanjutkan. “Gw juga, tapi kita ambil angle yg beda aja” ucap Elena. Oke, kami pun menuju taman belakang. Yang katanya-memang- indah.

“Eh, lo suka elena ya Mbong?” tanya ray pas ditelingaku. “Hah? Mbong?” ucapku balik bertanya. “SoMBONG” ucap Ray menekankan kata ‘mbong’.  “Heh? Pertanyaan lo apa tadi?” ucapku pura2 lupa. “lu suka Elena?” uang Ray. Oke, aq gelalapan. “mmh? Kok  lu bisa nanya kayak gitu sih?” ucap ku. “bisa aja, biasanya orang yang udah temenan dari kecil bakal saling suka” ucap Ray. Mmh, apa iya ya Elena bisa suka aku? “Mbong?” tegur Ray. “Jangan panggil gw dengan sebutan mbong dong!” ucapku. “Oke oke,, gimana?” tanya Ray. “Apanya yang gimana?” ucapku masih mengelak.  “Gw sumpahin pikun beneran lo” tutur Ray malas. “Hahaha,, oke oke, sorry” balasku. “maybe?” ucapku membalas pertanyaan sebelumnya. “Allrigth, kalo gitu, lo bakal jadi lawan gw sob!” ucap Ray. Lalu menjejeri langkah Elena yang sudah di dean. Satu hal yang aku sadari, Ray suka Elena (mungkin).

--------------------------------------

Sesampainya ditaman, semua langsung memotret objek yang di anggap menari. Aku bingung memotret apa. Atau lebih baik memotret siapa? Gak tau ah. Aku pun mengganti lensa SLR ku. Melihat sekeliling lalu memotret alakadarnya.

Tak sengaja aku melihat ke rumpunan bunga tulip. Seorang cewek dengan bandana putih dan aksen bunga kuning kecil2 sedang asik mengambil gambar bunga tulip itu. Ah! Aku dapat ide! Aku tau harus memotret siapa. Bukan memotre apa...

------------------------------------

Guys, segini dulu ya??
Lebih panjang dari biasanya kann??
Kira2 siapa yak yg bakal di poto sama cobey? Kayaknya gw dehh,, hahaha
To be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar